Sabtu, 12 Desember 2020
KUASA PUJIAN PENYEMBAHAN (6)
Ayat Bacaan Hari ini: 2 Samuel 6:1-23
Ayat Hafalan: “Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap.” 2 Samuel 6:5
Pujian penyembahan adalah hubungan kita dengan Tuhan, bukan berbicara tentang properti atau peralatan, bukan tentang liturgi atau tradisi, bukan juga tentang menyenangkan orang lain atau diri sendiri, tetapi bagaimana kita menyenangkan hati Tuhan. Kita akan belajar dari Daud dan perempuan Samaria, bagaimana mereka memiliki respon yang benar dalam proses sehingga menjadi Penyembah yang benar.
- Dalam 2 Samuel 6 :1-5, Daud mempersiapkan kereta baru yang ditarik dengan lembu, Daud dan seluruh umat Israel menari-nari dan memuji Tuhan dengan sekuat tenaga. Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap (ayat 5). Di ayat 6, ketika mereka sampai di Nakhon, yang artinya “penyediaan”, Uza menyentuh tabut perjanjian itu karena lembu-lembu yang menarik kereta tergelincir, dengan demikian Uza berbuat teledor/kurang sopan dan menajiskan tabut Allah tersebut. Tuhan murka dan Uza mati disamping tabut Allah. Dengan demikian, Daud menjadi takut akan Tuhan dan tidak jadi memindahkan tabut perjanjian itu. Selama 3 bulan, tabut perjanjian dititipkan di rumah Obed Edom (ayat 10-11), sehingga Obed Edom dan seisi rumahnya diberkati Tuhan karena Tabut perjanjian adalah lambang kehadiran Allah sendiri. Selama 3 bulan itu pula Daud bergumul dan mencari petunjuk Tuhan tentang bagaimana caranya membawa Tabut perjanjian ke kota Yerusalem. Daud belajar dari kegagalan dengan cara pertama yang mengandalkan property dan tanpa mencari petunjuk Tuhan.
Inilah yang dilakukan Daud sesuai dengan cara yang kehendaki Tuhan, dalam 2 Samuel 6: 10-15 :
- Tabut Perjanjian diangkut oleh para Imam, bukan menggunakan kereta dan lembu.
- Daud mempersembahkan korban di hadapan Tuhan – Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.
- Daud mengenakan baju Efod, yang merupakan jubah kekudusan.
- Dalam Yohanes 4, dikisahkan bagaimana Yesus berjumpa dengan perempuan Samaria yang hancur hidupnya, dan perempuan tersebut memiliki respon yang benar sehingga ia menemukan air kehidupan sebenarnya yakni ketemu Mesias, ayat 21. Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.” Perjumpaan dengan Tuhan adalah prinsip Pujian dan penyembahan dampaknya adalah ia menjadi pembawa kabar baik yang produktif dan semua orang di kotanya datang kepada Yesus. Yohanes 4:41-42 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya,dan mereka berkata kepada perempuan itu: “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.”
Pujian penyembahan adalah hati yang mengenal Tuhan, mengerti kehendakNya dan hidup dalam kekudusan sehingga dari dalam hati kita mengalir aliran air kehidupan baik pujian, Mazmur dan penyembahan.
No responses yet