Selasa, 08 Desember 2020
KUASA PUJIAN PENYEMBAHAN (2)
Ayat Bacaan Hari ini: 2 Raja-Raja 3:1-27
Ayat Hafalan: “Maka sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi.” Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan TUHAN meliputi dia.” 2 Raja-Raja 3:15
(Sambungan…)
2. Menerima Inspirasi Allah
Maka sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi.” Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan TUHAN meliputi dia. Kemudian berkatalah ia: “Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit, sebab beginilah firman TUHAN: Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itu pun adalah perkara ringan di mata TUHAN; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu. Kamu akan memusnahkan segala kota yang berkubu dan segala kota pilihan; kamu akan menumbangkan segala pohon yang baik; kamu akan menutup segala mata air dan kamu akan merusakkan segala ladang yang baik dengan batu-batu.” (2 Raja-Raja 3:15-19)
Di tengah-tengah menghadapi situasi kekurangan air dan kepungan musuh-musuh yang hebat, Yosafat meminta sekutunya raja Israel untuk mencari nabi Tuhan. Ketika mereka berjumpa dengan Elisa, nabi Tuhan pada waktu itu, mereka diperintahkan untuk mencari pemaian kecapi. Tujuannya? Untuk mempersembahkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Dan heran, ketika pemain kecapi ini memainkan musik pujian dan penyembahan kepada Tuhan, inpirasi turun ke atas nabi Tuhan. Lewat inspirasi yang turun ini, mereka mendapat petunjuk dalam mengatasi situasi sukar yang sedang mereka hadapi.
2 Raja-Raja 3:18. Bagi Tuhan tidak ada satupun perkara sukar yang tidak bisa dipecahkannya dengan mudah. Semua perkara mudah bagi Allah. Betapa indahnya hidup yang mengandalkan kemampuan Allah yang ekstra ordinari ini. Karena itu jadikan pujian dan penyembahan sebagai gaya hidup sehari-hari. Orang yang hidup dengan gaya hidup seperti ini tidak akan kekurangan hikmat Allah dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah hikmat Allah turun atas Salomo setelah ia mempersembahkan korban bakaran kepadaNya.
1 Raja-Raja 3:4-5, 12. Pujian dan penyembahan adalah sebuah persembahan yang sangat memperkenankan hati Tuhan. Ketika umat Tuhan mempersembahkan pujian dan penyembahan, maka hikmat Allah akan turun dengan limpahnya atas kita.
3. Allah Berperang Ganti Kita
Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: “Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya!” Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat TUHANlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. (2 Tawarikh 20:21-22)
Dua ayat di atas jelas mengatakan ketika umat Tuhan menaikkan pujian dan penyembahan maka Tuhan mengadakan penghadangan terhadap musuh-musuh umatNya. Dengan kata lain, ketika memuji dan menyembah Allah, maka Ia siap berperang ganti kita. Cara Tuhan berperang jelas berbeda dengan cara kita. Cara Tuhan berperang itu begitu efektif dan meraih hasil yang besar. Musuh-musuh yang ditakuti oleh Yosafat dan raja Israel dikalahkan dengan mudah tanpa keterlibatan Yosafat dan “sekutunya”. Mengapa Tuhan senang kita menaikkan pujian dan penyembahan dikala kita sedang menghadapi situasi yang sulit?. Jawabannya sederhana, supaya kita tidak terjebak dengan persungutan (1 Korintus 10:10) atau perkataan-perkataan negatif lainnya. (Bersambung…)
No responses yet