Minggu, 28 Juni 2020
KEHIDUPAN KELUARGA KRISTEN (7)
Ayat Bacaan Hari ini: Roma 15:1-13
Ayat hafalan: “sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.” Roma 15:6
Komunikasi dalam keluarga ibarat jantung dalam tubuh kita. Memompa darah untuk memberi kekuatan, kesehatan dan menghasilkan semangat yang prima dalam mengarungi kehidupan.
Komunikasi yang sehat dalam keluarga mempunyai peran sangat penting bagi keluarga Kristen. Alkitab memberi ajaran yang sangat indah bagaimana kita harus terus belajar untuk saling berkomunikasi secara sehat antar seluruh anggota keluarga. “Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.” (Roma 15:2) Setiap anggota keluarga harus berorientasi ‘positif’ dalam berkomunikasi. Tidak saling menyalahkan, tidak mencari kesenangan dan kemenangan sendiri. Tetapi kebersamaan dalam kesenangan dan kebahagian dalam kesatuan. Komunikasi yang sehat, bukan datang secara otomatis. Tetapi harus diusahakan! Ayah, sebagai ‘imam dalam keluarga’ diberi kuasa oleh Allah melalui hikmat untuk menjadi pemimpin keluarga, ibarat moderator dalam mengatasi masalah-masalah keluarga. Setiap keluarga ‘pasti’ mempunyai masalah. Melalui komunikasi yang sehat, setiap masalah bisa diselesaikan dengan baik. Perbedaan pendapat bukan menjadi alasan untuk perpecahan, permusuhan bahkan retaknya mahligai perkawinan. Komunikasi yang indah dalam keluarga, akan menghasilkan kesepahaman, kerukunan dan kebahagiannya. Bahkan, ibarat air di gelas tumpah ruah menjadi berkat bagi sesama.
Komunikasi yang sehat adalah salah satu dasar penting bagi kelangsungan kehidupan keluarga. Paulus menjelaskan bahwa salah satu motifnya adalah berusaha memahami kelemahan pihak lain dan mengupayakan kebaikan bersama, bukan kepentingan diri sendiri. Yakobus secara tegas mendorong agar semua pihak belajar untuk jujur – meski kadang pahit – demi kelestarian rumah tangga.
Marilah kita memperhatikan beberapa hal untuk menciptakan komunikasi yang sehat,diantaranya: kemampuan mendengar dengan empati, tidak mudah berbicara saat marah, menghargai perbedaan pandangan tanpa menghakimi, berusaha tidak menang sendiri, menyampaikan dengan santun berdasarkan kasih, (meski itu untuk suami, istri atau anak-anak kita), tidak berbohong dan selalu terbuka kepada seluruh anggota keluarga.
Dengan terciptanya komunikasi yang sehat dalam keluarga kita, akan tercipta keluarga yang rukun dan harmonis. “Sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus” (Roma 15:6).
Selamat menciptakan dan mengalami ‘dahsyatnya’ hikmat Tuhan dalam komunikasi yang sehat antara suami-istri dan anak-anak terkasih. Tuhan Yesus memberkati.
No responses yet