Kamis, 28 Juli 2022
KASIH MULA-MULA (4)
Ayat Bacaan Hari ini: Wahyu 2:1-7
Ayat Hafalan: “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Wahyu 2:1
Firman Tuhan mengatakan bahwa Yesus memegang ketujuh bintang ditangan kanan-Nya dan berjalan diantara ketujuh kaki dian emas, yang berarti Yesus dengan otoritas penuh ditangan kanannya, memegang kuat ketujuh pemimpin gereja, karena Gereja adalah mempelai-Nya dan kekasih- Nya, sebab arti kata “Efesus” dalam bahasa Yunani adalah “diinginkan” atau “kesayangan”.
Jadi setiap gereja dan setiap orang percaya sangat diinginkan oleh Yesus, sebab identitas, status dan posisi kita adalah mempelai-Nya dan kekasih-Nya. Dan kata “Efesus” ini adalah kata mempelai dalam bahasa Yunani yang biasa dipakai untuk gadis yang akan dinikahkan, oleh karena itu Yesus sebagai mempelai pria sangat peduli dan sangat mengetahui betul keadaan gereja di Efesus, bahwa:
- Yesus mengetahui semua yang telah dilakukan oleh gereja di Efesus untuk Yesus, bahwa mereka sudah bekerja keras, tekun, tidak mentolerir kejahatan dan mereka dapat menguji beberapa orang yang menyebut dirinya rasul ternyata, mereka dapat membuktikan bahwa rasul rasu ini adalah palsu, penipu dan pendusta (Wahyu 2:2)
- Yesus mengetahui bagaimana gereja di Efesus dengan berani, tetap sabar, tidak mengenal lelah dan tidak menjadi putus asa dalam menanggung penderitaan dan penganiayaan oleh karena nama Tuhan (Wahyu 2:3)
Semua pujian Yesus kepada jemaat di Efesus ini sungguh luar biasa, tetapi pada akhirnya Yesus menegur, mencela dan menentang mereka, sebab:
- Yesus melihat bahwa mereka melayani Tuhan tidak dengan Kasih yang mula mula, sehingga semua dilakukan dengan rutinitas, dengan agamawi dan tidak ada keintiman dengan Tuhan (Wahyu 2)
Arti kata Telah Meninggalkan = Aphiemi (yunani), adalah telah Mengizinkan, telah Memperbolehkan, telah Membenarkan dan telah Membiarkan menyimpang.
Arti kata Kasih yang mula mula = Protos (yunani), adalah kasih yang utama, kasih yang prioritas, kasih yang paling penting dan kasih yang tidak bisa diabaikan.
Jadi maksud dari ayat ini adalah Yesus menegur dan mengingatkan bahwa jemaat di Efesus tanpa disadari sudah mengizinkan dan membiarkan terjadi penyimpangan, sehingga mereka meninggalkan dan mengabaikan hal hal yang utama dan yang prioritas yaitu Kasih yang mula mula.
Oleh karena mereka meninggalkan dan mengabaikan hal hal yang utama dan yang prioritas yaitu Kasih yang mula mula, maka fokus gereja di Efesus ini telah bergeser dan telah menyimpang, yaitu hanya pada program atau pelayanan, bukan pada hubungan, pengenalan dan keintiman dengan Tuhan. Akibatnya buah buah pelayanan gereja di Efesus ini bukan hasil dari keintiman, oleh karena itu Yesus menegur, mencela dan menentang mereka karena mereka telah meninggalkan kasih yang mula mula itu, yaitu kasih yang menyala nyala yang dimiliki gereja Efesus kepada Yesus pada mulanya.
Jadi Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa kalau kita berpikir dan berpendapat bahwa kasih yang mula mula dan keintiman itu tidak penting dan tidak prioritas, tetapi pelayanan dan program itu lebih penting dan lebih prioritas, maka sesungguhnya kita sudah tidak lagi memakai pikiran Kristus, sehingga tanpa disadari, kita semakin bergeser, semakin menyimpang, semakin jauh dan semakin dalam kita jatuh.
Oleh Karena itu, melalui renungan hari ini, Tuhan sedang mengingatkan kita dan menegur kita, supaya kita bertobat dan melakukan kembali, apa yang semula kita lakukan, yang Prioritas, yang Utama dan yang Penting yaitu Kembali kepada Kasih yang mula mula dan intim dengan Tuhan, sebab tanpa kasih yang mula mula dan keintiman dengan Tuhan, maka kita akan melakukan pelayanan hanya sebagai rutinitas, kebiasaan, agamawi dan dengan kekuatan sendiri, sebab pelayanan kita harus lahir dari keintiman kita dengan Tuhan.
No responses yet