Kamis, 15 Oktober 2020

KARAKTER KRISTUS (4)

 

Ayat Bacaan Hari ini: 1 Yohanes 4:7-21

 

Ayat Hafalan: Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” 1 Yohanes 4:8

 

Banyak hal menyenangkan yang terjadi dalam kehidupan kita. Bayi lahir, anak lulus sekolah, sukses dalam pekerjaan, dipeluk oleh anak, menerima kado dan sebagainya. Salah satu yang paling membahagiakan adalah saat seseorang bertobat, menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat-Nya secara pribadi. Bahkan para malaikat di sorga-pun bersukaria saat seseorang bertobat dan menerima keselamatan daripada Tuhan Yesus (Lukas 15:10).

 

Tetapi di samping itu, kita juga akan menghadapi saat-saat yang tidak menyenangkan, bahkan menyedihkan. Hal yang paling menyedihkan adalah ketika seseorang memutuskan untuk tidak lagi datang ke gereja, bahkan ketika seseorang yang telah mengenal dan menerima kasih karunia Kristus kemudian memutuskan untuk meninggalkan imannya. Ketika hal seperti itu terjadi, sering kali kita bertanya, “Bagaimana bisa?” Alasannya-pun dapat bermacam-macam. Dari semua alasan seseorang memutuskan meninggalkan Gereja atau meninggalkan TUHAN, yang paling menyedihkan adalah karena mereka dikecewakan sedemikian rupa oleh orang-orang yang menyebut diri “Kristen” atau “orang percaya” dan bahkan “pelayan Tuhan” sendiri.

 

Sebagai orang percaya, kita seharusnya memancarkan jati diri kita sebagai orang-orang yang telah merdeka dari sebagai karakter duniawi. Sebab saat kita sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita seharusnya sudah mencerminkan suatu ciri khas yang membedakan kita dengan dunia. Saat kita memproklamirkan bahwa kita adalah anak Tuhan atau orang percaya maka orang-orang tidak lagi hanya melihat siapa kita, tetapi mereka melihat hidup kita sebagai cerminan dari Yesus yang hidup di dalam kehidupan kita. Seorang anak Tuhan yang sepenuhnya telah menghidupi firman Tuhan dan menuruti teladan Kristus seharusnya memiliki tiga karakter istimewa ini.

 

Karakter 1: Penuh Kasih

 

Kasih adalah ciri utama dari Bapa, Kristus dan Roh Kudus. Ini juga yang seharusnya menjadi ciri semua orang yang menyebut dirinya Anak TUHAN: mereka mengasihi semua orang. Setiap pengikut Kristus adalah orang-orang yang mengasihi sesamanya. Orang menyebut dirinya mengasihi Tuhan tetapi tidak mau mengasihi sesamanya, sebenarnya bukanlah seorang pengikut Kristus bahkan sebenarnya tidak mengenal Dia. Ini adalah prinsip yang ditegaskan dalam 1 Yohanes 4:8, “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”

 

Salah satu aspek dari mengasihi adalah memberi hormat (respect) pada orang lain. Banyak orang mungkin mencemooh status kita sebagai pengikut Kristus; dianggap bodoh, dianggap fanatik, kolot, kuno, kampungan, kaku dan sebagainya. Itu semua tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah kalau kita kemudian bereaksi negatif kepada mereka karena mereka yang mencemooh kita. Jika hal itu yang kita lakukan, maka kelakuan kita tidak ada bedanya dengan anak-anak dunia. Tetapi saat kita tetap menghormati siapapun juga, termasuk mereka yang menghina kita, disitulah kita tampil sebagai anak-anak Tuhan. 1 Petrus 3:17, “Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!” Ditengah-tengah ejekan yang mereka terima, penolakan oleh keluarga dan penganiayaan oleh pemerintahan Romawi, Rasul Petrus menguatkan semua orang-orang Kristen untuk tetap menghormati semua orang. Ingatlah akan Tuhan Yesus; bagaimana ketika Ia dianiaya, Ia tidak memaki Imam Besar dan Pilatus. Ia tetap menghormati orang-orang ini dalam kedudukan mereka. (Bersambung…)

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

November 2024
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930