Jumat, 19 Maret 2021
JALAN SERTA YESUS (5)
Ayat Bacaan Hari ini: Mazmur 84:1-13
Ayaf Hafalan: Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Mazmur 84:7
Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Mazmur. Pemazmur memberikan penegasan bahwa ketika kita semakin lama berjalan bersama Tuhan, maka kita akan semakin mengalami pemberkatan Tuhan dalam hidup kita. Selain itu, kita juga ketika semakin lama berjalan bersama Tuhan, maka kita semakin mengalami pemrosesan dari Tuhan. Pemrosesan tersebut tentu membawa kita kepada kedewasaan iman, kekuatan rohani dan semakin mengerti rencana dan kehendak Tuhan dalam totalitas hidup kita. Lebih lanjut ditegaskan bahwa semakin lama kita berjalan bersama Tuhan, maka kita akan semakin mantap mengikuti pimpinan-Nya dalam hidup kita. Pemazmur menulis demikian: “Berbahagialah orang yang kekuatannya di dalam TUHAN. Apabila melintasi lembah baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion” Mazmur 84:6-8. Kutipan firman Tuhan ini, memberikan kepada kita gambaran yang jelas tentang perjalanan kehidupan kita di bumi ini.
Satu, merupakan suatu kebahagiaan yang spesial ketika kita mendapatkan kekuatan dari Tuhan dalam menjalani kehidupan ini.
Dua, di jalan hidup yang kita jalani bersama Tuhan, bukan berarti tidak ada masalah. Di jalan hidup kita ada “lembah baka” yang menegaskan adanya tantangan, ujian, pergumulan dan lain sebagainya.
Tiga, ada sikap mental yang positif dari kita yang berjalan bersama Tuhan ketika menghadapi kenyataan yang memahitkan, menyakitkan dan lain sebagainya di jalan hidup kita. Jalan yang kelihatannya sulit, malang, kering, susah diubah menjadi kesejukan, kesegaran dan sumber mata air yang mendatangkan kehidupan.
Empat, pemberkatan Tuhan selalu ada di jalan hidup kita. Artinya di setiap musim kehidupan kita, Tuhan turut bekerja di dalamnya, sehingga yang kelihatannya sukar, sulit, dan lain sebagainya, diubah menjadi pengalaman berkat yang luar biasa.
Lima, dunia ini bukan tempat abadi bagi kita. Dunia ini bukan tujuan akhir hidup kita. Tetapi dunia hanya tempat yang akan mempersiapkan kita memasuki kerajaan sorga. Kita sedang menuju ke Sion dan Yerusalem baru, di mana Allah menjadi Allah kita dan kita menjadi umat-Nya. Ada kekuatan bagi kita dalam perjalanan kita di dunia ini dari Tuhan, sehingga oleh kekuatan Tuhan itu kita bisa bertahan dan sampai dengan selamat di kita di sorga.
Pada sisi lain, melalui pemazmur, kita diajak untuk menikmati hidup ini sebagai bonus dari Tuhan, karena oleh kasih karunia dan belas kasihan Tuhan, kita semua sedang berjalan menuju sorga. Sorga menjadi tujuan akhir kita karena di sanalah kita akan selama-lamanya bersama dengan Tuhan. “Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion” Mazmur 84:7. Bagi pemazmur, perjalanan melintasi “lembah baka” itu memang kelihatan buruk dan menakutkan. Tetapi tidak ada alasan untuk mundur, bersungut-sungut dan mengeluh tentang situasi dan kondisi tersebut. Namun, harus disikapi dengan senantiasa disyukuri dan dinikmati. Masalah dan rintangan tak harus membuat kita surut atau menyerah, karena kita tidak sedang berjalan dengan kekuatan sendiri. Hati yang percaya pada kasih setia Tuhan, bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita sendiri, bahwa Tuhan tidak akan menguji kita melebihi kekuatan kita, bahwa Tuhan punya kuasa besar yang melebihi apapun masalah besar kita, membuat kita selalu mampu bersyukur dalam segala hal. Rasul Paulus dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan ucapan syukur, menulis demikian: “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” 1 Tesalonika 5:18.
No responses yet