Rabu, 01September 2021
HUMILITY IS THE SPIRIT OF REVIVAL (1)
Ayat Bacaan Hari ini: Yohanes 13:1-20
Ayat Hafalan: Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; Yohanes 13:14
Jemaat Imra, selamat datang di bulan September 2021. Tidak terasa kita sudah memasuki bulan ke 9 di tahun 2021 ini, kalau kita masih bisa menikmati hidup sampai hari ini, semua karena kebaikan dan anugrah Tuhan Yesus semata. Karena itu mari kita membalas kebaikan Tuhan dengan hidup sungguh-sungguh mencintai Tuhan dan melakukan semua FirmanNya. Sepanjang bulan September ini, Firman Tuhan menuntun kita untuk belajar mengenai kerendahan hati. Salah satu ciri orang yang mengalami REVIVAL didalam hidupnya adalah rendah hati. Mari bersama kita membuka hati agar Firman Tuhan yang ditabur didalam renungan-renungan sepanjang bulan September ini tidak kembali dengan sia-sia, tetapi akan bertumbuh dan menjadikan setiap kita umat yang rendah hati.
Dalam bahasa Yunani kerendahan hati dituliskan dengan kata “praios” (terjemahan b.Ingris: meek) yang mana berarti juga lemah lembut. Kata praios juga dipakai dalam salah satu tema kotbah Yesus di bukit (beatitudes) yaitu berbahagialah orang yang lemah lembut (praios) , karena mereka akan memiliki bumi. Para teolog yang ahli bahasa aram (bahasa yang Yesus gunakan) memperkirakan maksud Yesus dengan lemah lembut (meek) di sini adalah seseorang yang menyerah kepada Allah. Kerendahan hati memang erat kaitannya dengan penyerahan dan ketergantungan total kepada Allah. Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Rasul Paulus menuliskan tentang buah Roh yang salah satunya adalah kerendahan hati/kelemahlembutan (praios, praiotes). Jadi ternyata kerendahan hati juga merupakan salah satu bagian dari buah Roh. Salah satu tanda kedewasaan rohani adalah memiliki buah Roh termasuk salah satunya buah kerendahan hati/kelemahlembutan.
Yesus merupakan tedadan utama kita dalam mempelajari hidup dalam kerendahan hati. Selama hidupNya di dunia ini, Yesus selalu berjalan dalam kerendahan hati dan ketaatan kepada Bapa. Oleh karena itu pelayananNya membawa pengaruh yang begitu besar dan tidak dapat tertandingi oleh siapapun manusia yang pernah hidup di dunia. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa maka dunia ini sudah dikuasai oleh kesombongan dan keangkuhan hidup. Yesus datang dengan bersenjatakan kerendahan hati untuk mengalahkan dan menaklukkan kesombongan tersebut. Kesombongan hanya dapat dikalahkan oleh kerendahan hati. Walaupun Yesus merupakan anak Raja dari segala Raja namun Ia memilih untuk lahir di kandang yang hina. Lalu Ia juga memilih untuk dilahirkan sebagai anak tukang kayu yang mana bukan pekerjaan terhormat. Selama 30 tahun, Ia juga bekerja sebagai tukang kayu walaupun sebenarnya Ia bisa saja melayani sejak remaja sebab kemampuan dan hikmatNya sudah memungkinkan untuk itu. Namun dengan sabar Yesus menunggu dalam kerendahan hati sampai waktunya (kairos) telah tiba bagi Dia untuk melayani sebagai anak Allah.
Salah satu definisi dari kerendahan hati adalah kerelaan untuk mengalami hinaan dan tidak dikenal. Pada masa-masa terakhir hidupNya di dunia ini, Yesus membasuh kaki murid-muridNya sebagai lambang kerelaanNya untuk melayani dan menjadi hamba bagi orang lain. Yesus mengatakan kepada para muridNya sebagaimana Aku membasuh kakimu maka kamu wajib saling membasuh kaki yang mana berarti harus saling melayani dan merendahkan diri. Selain berarti kerelaan untuk tidak dikenal, kerendahan hati juga berarti kerelaan untuk melayani dan menjadi hamba bagi orang lain. Kita wajib saling melayani satu dengan yang lain dalam kerelaan bila ingin hidup dalam kerendahan hati. Salah satu bentuk saling melayani tersebut adalah dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.
RENDAH HATI BUKAN BERARTI RENDAH DIRI. DIBUTUHKAN KEKUATAN EKSTRA UNTUK MENJADI ORANG YANG RENDAH HATI
No responses yet