Selasa, 17 Maret 2020
HINA DI MATA MANUSIA, BERHARGA DI MATA TUHAN
Ayat Bacaan Hari ini: Efesus 3:1-13
Ayat Hafalan: “Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,” Efesus 3:8
Manusia menilai sesamanya berdasarkan apa yang dimiliki: uang, harta benda, prestasi, kedudukan dan sebagainya. Itulah sebabnya orang kaya cenderung berlaku sombong karena di mana-mana selalu dihargai dan dihormati. Mereka enggan bergaul dengan orang miskin karena merasa bukan se-level. Akhirnya mereka membentuk komunitas tersendiri: kaum sosialita.
Sesungguhnya makna asli dari kaum sosialita adalah kumpulan orang-orang yang memiliki derajat tinggi, kaya dan terpandang yang memiliki jiwa sosial terhadap orang-orang yang kurang mampu. Dewasa ini kata sosialita mengalami pergeseran makna karena selalu dikaitkan dengan kehidupan mewah, glamour dan menghambur-hamburkan uang untuk sekedar mendapatkan pengakuan atas kekayaannya. Sementara mereka yang tidak punya apa-apa akan semakin terpinggirkan sehingga mereka menjadi sangat minder, merasa tidak berarti dan hina. Tidak seharusnya kita berlaku demikian, sebab di hadapan Tuhan semua manusia adalah sama. Rasul Paulus sama sekali tidak merasa minder sebagai orang yang paling hina: “Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini…” Meski dihadapkan pada tekanan, penderitaan, aniaya, himpitan, kesukaran dan berbagai pergumulan berat lainnya Paulus tidak mengeluh dan berputus asa, sebaliknya ia tetap bisa mengucap syukur, bahkan dengan jujur mengakui bahwa dirinya adalah orang yang paling hina. Mengapa? Karena Paulus menyadari siapa dirinya di hadapan Tuhan, “…kita ini debu…” (Mazmur 103:14), telanjang dan miskin, tetapi karena kasih-Nya Tuhan telah mengangkat hidupnya dan memilihnya untuk menjadi mitra kerja-Nya. “…apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah…” (1 Korintus 1:28).
Jangan pernah berkecil hati dengan keadaan kita saat ini! Manusia boleh saja meremehkan dan merendahkan kita, tapi percayalah bahwa Tuhan sangat mengasihi kita!
Kesimpulan: “Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,” Mazmur 113:7
No responses yet