Minggu, 14 November 2021
HIDUP DALAM KEMURAHAN HATI (7)
Ayat Bacaan Hari ini: Matius 5:1-12
Ayat Hafalan: Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Matius 5:7
Kemurahan hati adalah salah satu wujud dari ucapan syukur. Orang yang mengucap syukur adalah orang yang sadar akan kemurahan Tuhan sehingga dia juga memiliki kemurahan hati bagi sesamanya. Firman Tuhan dalam Matius 5:7 mengatakan bahwa orang yang murah hati akan berbahagia.
Orang miskin, orang berdukacita, orang yang lapar dan haus, dan seterusnya termasuk orang yang murah hati adalah orang yang bagi dunia tidak mungkin menemukan kebahagiaan menurut ukuran duniawi. Tetapi Firman Tuhan justru mengatakan bahwa orang-orang yang seperti itu akan berbahagia. Mengapa demikian? Karena orang yang murah hati akan memperoleh kemurahan. Hal ini adalah janji Firman Tuhan, bahwa orang yang murah hati akan memperoleh kemurahan Tuhan. Apakah kita mau mengalami kemurahan Tuhan? Jawabannya pasti Ya, namun apakah kita adalah orang yang murah hati?
Kemurahan hati tidak melulu berbicara mengenai uang. Uang hanyalah bagian kecil dari kemurahan hati dan hanya alat untuk menyatakan kemurahan hati. Kemurahan hati sendiri adalah suatu sikap hati yang penuh dengan belas kasihan. Rasa belas kasihan harus diperlihatkan (Ayub 6:14), harus dikenakan (kolose 3:12) kemudian harus nampak dalam memberi semampu kita guna membantu orang-orang yang ditimpa kemalangan. Kemurahan hati akan membuat kita berbelas kasihan terhadap orang lain. Kemurahan hati terwujud dalam belas kasihan terhadap orang bebal dan menasehatinya, terhadap orang lalai dan mengingatkannya, terhadap orang berdosa dan menyadarkannya, terhadap orang-orang yang membenci dan memanfaatkan kita jangan bersikap kasar dan keras, serta terhadap orang yang berkekurangan kita membantu memenuhi kebutuhan mereka semampu kita. Jika kita menolak melakukan ha-hal tersebut, maka sebenarnya kita sedang menutup hati kita terhadap belas kasihan. Dengan demikian juga menutup hati kita untuk belajar memiliki kemurahan hati. Jika demikian bagaimana kita dapat merasakan kasih dan kemurahan Tuhan?
Yesus menyampaikan “Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.” (1 Yohanes 4:21) Yesus juga berkata: “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.” (Yohanes 13:34). Sesungguhnya kemurahan hati yang digerakkan oleh kasih memiliki posisi yang sangat tinggi dalam kekristenan. Sudahkah kita memilikinya, dan sudahkah kita mewujudkannya lewat perbuatan-perbuatan nyata kita? Sudahkah kita peka terhadap kesulitan orang di sekeliling kita dan bergerak untuk memberikan bantuan nyata? Atau kita masih berhenti pada rasa iba tanpa perbuatan, masih berhitung untung rugi, memikirkan manfaat apa yang bisa kita peroleh dibaliknya, atau malah tidak peduli sama sekali? Simpati atau iba itu baik, tapi tidak akan ada hasilnya jika tidak diikuti dengan perbuatan nyata. Dan itu haruslah berasal dari hati yang mengasihi. Itulah sebuah kemurahan hati yang selayaknya dimiliki oleh kita. Kehidupan secara global semakin berat, itu artinya semakin banyak orang yang butuh uluran tangan saudara-saudaranya.
Jemaat IMRA yang murah hati, mari jadilah perpanjangan tangan Tuhan bagi orang-orang yang membutuhkan, agar dunia tahu bahwa Yesus ada didalam diri anda. Selamat hari Minggu, selamat menikmati anugrah Tuhan Yesus yang melimpah!
No responses yet