Sabtu, 07 Mei 2022
GADIS YANG BIJAKSANA & GADIS YANG BODOH (7)
Ayat Bacaan Hari ini: Matius 25:1-13
Ayat Hafalan: Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Matius 25:7
Ayat-ayat di atas adalah bagian dari kisah lima gadis bijak yang siap dengan minyak, dan lima gadis bodoh yang tidak siap dengan minyaknya.
Karena tidak siap, maka gadis yang bodoh meminta minyak kepada gadis yang bijaksana yang siap dengan minyaknya, namun tidak diberi.
Sepintas terlihat bahwa gadis bijak itu tidak mengasihi, seolah pelit tidak mau berbagi minyak. Tidak peduli. Namun ini adalah prinsip yang sangat mendasar. Bahwa kitalah yang bertanggungjawab atas diri kita. Kita secara pribadi akan berhadapan dengan Kristus pada hari kedatangan-Nya. Tidak dapat diwakili. Tidak ada juru bicara kita. Muka dengan muka kita harus berhadapan dengan Yesus. Hal ini dimaksudkan bukan agar kita takut. Sebab bagaimanapun juga Yesus sangat mengasihi kita dengan sempurna. Dia sudah mati buat kita.
Pesan bagi kita adalah agar kita senantiasa siap secara pribadi menantikan kedatangan-Nya. Apa yang Dia minta dan apa yang Dia suruh, lakukanlah dengan baik dan setia. Jangan menunda-nunda, sebab waktu akan berlalu dengan cepat dan ngebut.
Sifat alami kita memang akan selalu berkata, “Janganlah kiranya hari ini saya dipanggil Tuhan”
Kita ingin usia sepanjang-panjangnya. Ucapan ulang tahunpun sering diucapkan, “Semoga panjang umur!” Kita ingin dan berharap berlama-lama hidup di dunia ini… selama mungkin.
Untuk apa? Jawabannya banyak yang kabur-kabur. Pokoknya yang penting umur panjang!!!
Kita banyak berupaya dari segi apapun untuk sekedar bisa selama mungkin bertahan hidup di dunia ini. Tetapi tentang dunia yang akan datang kurang dipikirkan dan kurang disiapkan.
Orientasi kita kebanyakan untuk hidup di dunia… di sini saja. Pada hal hidup di sini sangat sementara dan singkat… cuma minum! Kita hanyalah berkemah saja di sini. Tuhan bisa membongkar kemah kita kapan saja Dia mau. Kita tidak bisa berkata, “Tunggu Tuhan” kalau Tuhan sudah berkata “Ayo, kembali pulang…!” FINISH…
Kita sering lupa dan tidak berimbang berpikir dan berbuat membekali diri untuk menyeberang KE SANA ke NEGERI INDAH. Inilah seringnya kebodohan kita.
Kita merasa dunia ini seolah cukup bagi kita. Tentu ini adalah hak kita untuk memilih. Sering Tuhan kita abaikan dalam mencapai apa yang kita mau. Kita sering tidak mengundang dan tidak melibatkan Tuhan hadir dalam keputusan-keputusan dan pilihan kita. Seolah kita yang berhak atas hidup kita… bukan Dia.
Marilah memeriksa hidup kita. Mungkin masih ada kebodohan-kebodohan yang kita lakukan ibarat lima gadis bodoh yang tidak siap dengan minyaknya.
Jemaat Imra yang terkasih, jadilah bijak ibarat lima gadis bijaksana itu yang siap dengan minyaknya. Bersiaplah senantiasa! dengan minyak-minyak kehidupan untuk menyambut KEKASIH ABADI kita: Tuhan Yesus Kristus.
No responses yet