Selasa, 03 Mei 2022

GADIS YANG BIJAKSANA & GADIS YANG BODOH (3)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Matius 25:1-13

 

Ayat Hafalan: Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, Matius 25:3

 

(Sambungan…)

 

Ayat firman Tuhan ini menceritakan tentang 5 orang gadis yang bijaksana dan 5 orang gadis yang bodoh. Mendengar kata “bodoh” dan kata “bijaksana”, kita teringat akan satu perumpamaan Tuhan Yesus mengenai orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir dan orang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu. Rumah yang dibangun di atas pasir tersebut runtuh ketika diterjang banjir sedangkan rumah yang dibangun di atas batu tetap kokoh ketika diterjang banjir.

 

Orang bodoh yang diceritakan dalam perikop ini melambangkan orang yang mendengarkan firman Allah, tetapi tidak melaksanakannya. Sebaliknya, orang yang bijaksana ini melambangkan orang yang mendengarkan Firman Allah dan melaksanakan dalam kehidupannya.

Pelita dan minyak dalam bahasan firman Tuhan ini dikatakan 5 dan 5, bukan 3 dan 3 atau 10 dan 10? Dalam menafsir perumpamaan, kita tidak boleh menafsir sampai kepada detail-detailnya, karena itu bukanlah tujuan dari perumpamaan.

 

Kita bukan Juruselamat dan Mesias, bahkan Mesias yang sejati pun tidak melakukan hal tersebut (bertanggung jawab atas tanggung jawab orang lain). Manusia harus belajar dengan segala kerendahan hati untuk mengatakan bahwa ia terbatas. Bahkan sahabat yang terbaik pun juga tetap terbatas. Ia tidak Mahakuasa, hanya Tuhan saja yang dapat menolong setiap orang yang berharap kepadaNya.

 

Perumpamaan tentang lima orang gadis bijaksana sangat mengerti bagaimana mempersiapkan lampu, sementara gadis-gadis bodoh itu pergi untuk mempersiapkan minyak mereka yang kurang, dan celakanya, pada saat itulah mempelai datang! Orang-orang seperti selalu berpikir masih ada kesempatan untuk bertobat, masih ada waktu untuk berubah, mereka pikir the last minute akan sanggup menyelesaikan persiapan untuk menyongsong Tuan itu.

 

Mereka adalah orang-orang malas yang tidak mempersiapkan diri, yang begitu sombong dan menilai diri terlalu tinggi yang membawa kepada keyakinan diri sendiri yang begitu naif! Sangkannya mereka masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mempersembahkan diri mereka pada menit-menit terakhir sebelum kematian menjumpai mereka.

 

Firman Tuhan tidak memberi tahu kepada kita kapan Tuhan itu akan datang kembali, kapan hidup kita akan berakhir. Justru adalah lebih baik bagi kita untuk tidak mengetahuinya. Karena dengan tidak mengetahui saatnya, kita perlu untuk senantiasa berjaga-jaga, mempersiapkan diri untuk menyongsong kedatangan-Nya.

 

Mari sama-sama kita merenungkan firman Tuhan ini dengan sungguh-sungguh dan bertobat dengan persiapan-persiapan yang matang. Menjauhi larangan Tuhan dan melaksanakan apa yang diperintahkan Tuhan seperti ada tertulis dalam Alkitab. Kunci utamanya ada pada diri kita sendiri apakah mau menjadi gadis yang bijaksana atau gadis yang bodoh?

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *