Senin, 02 Mei 2022

GADIS YANG BIJAKSANA & GADIS YANG BODOH (2)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Matius 25:1-13

 

Ayat Hafalan: Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Matius 25:2

 

Saat Yesus melakukan pelayanan di bumi, Beliau sangat banyak membahas tentang tema Kerajaan Sorga melalui perumpamaan-perumpamaan. Salah satunya tentang gadis yang bodoh dan gadis yang bijaksana yang mengumpamakan tentang kedatangan Tuhan kembali ke bumi.

 

Perumpamaan ini disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya di atas bukit Zaitun. Murid-murid-Nya menanyakan tentang kedatangan-Nya dan Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan menggunakan perumpamaan. Yesus sering menggunakan perumpamaan dalam menyampaikan pengajaran-Nya. Sebagian besar pengajaran Yesus berbicara tentang Kerajaan Sorga. Di dalam perumpamaan ini, Yesus menceritakan tentang 5 gadis yang bodoh dan 5 gadis yang bijaksana.

 

Perumpaman tentang gadis bijaksana dan bodoh mengingatkan kita tentang siapakah gadis-gadis yang digambarkan Tuhan Yesus dalam perikop ini? Kita tidak mengetahuinya dengan pasti, namun ada kemungkinan bahwa gadis-gadis ini adalah hamba dari mempelai laki-laki, dimana sebagian gadis ini bodoh dan sebagian lagi bijaksana. Alkitab seringkali membuat kontras antara kedua hal ini dan sekali lagi, bodoh yang dimaksud di sini sama sekali tidak berarti memiliki inteligensia rendah.

 

Firman Tuhan sesungguhnya tidak pernah menghina mereka yang kurang di dalam kecerdasan dalam arti seperti ini dan juga tidak menghormati mereka yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Di hadapan Allah semua orang sama-sama berdosa! Manusia yang suka membanggakan hal-hal yang tidak dihargai oleh firman Tuhan sesungguhnya sedang berlaku bodoh. Lalu apa yang dimaksud bodoh dan bijaksana di sini?

 

Secara sederhana bodoh adalah sikap yang tidak mau diajar oleh kebenaran firman Tuhan, sedangkan bijaksana adalah mereka yang mendengar dan melakukan firman Tuhan. Dalam konteks bacaan ini, bodoh berarti tidak mempersiapkan diri dengan baik, sementara bijaksana berarti bersiap dan berjaga-jaga.

 

Jika kita telaah satu per satu ayat-ayat firman Tuhan ini, dimana ayat pertama, Yesus mengumpamakan Kerajaan Sorga bagaikan sepuluh gadis yang menyongsong mempelai laki-laki untuk menghadiri perjamuan kawin. Yang dimaksud dengan Kerajaan Sorga di sini adalah mengenai kedatangan Kristus.

 

Gadis-gadis tidak boleh menunggu di luar tanpa pelita. Mereka harus memiliki pelita ketika menunggu mempelai laki-laki datang untuk menjemput mempelai perempuan dan mengadakan pesta perjamuan kawin. Oleh karena itu, Yesus mengambil kebiasaan di desa-desa ini untuk menggambarkan kedatangan-Nya.

 

Di dalam Alkitab, seringkali gereja atau orang percaya digambarkan sebagai mempelai perempuan dan Kristus digambarkan sebagai mempelai Pria. Gereja atau orang-orang percaya digambarkan sebagai mempelai perempuan. Tuhan Yesus menggunakan gadis atau perawan dalam perumpamaan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa Allah ingin kita gereja atau orang percaya hidup di dalam kekudusan dan kesucian. Kegadisan atau keperawanan ini menyimbolkan kesucian. Allah ingin kita sebagai gereja atau orang-orang percaya untuk hidup dalam kesucian. (Bersambung…)

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *