Kamis, 12 Mei 2022
GADIS YANG BIJAKSANA & GADIS YANG BODOH (12)
Ayat Bacaan Hari ini: Matius 25:1-13
Ayat Hafalan: Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Matius 25:12
(Sambungan…)
Perumpamaan tentang gadis yang bijaksana & gadis yang bodoh memberikan kita peringatan untuk terus berjaga-jaga menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya ke dunia ini.
Apa makna berjaga-jaga dalam kehidupan kita?
1. Menyadari siapakah Tuhan itu dan bagaimana seharusnya sikap kita di hadapan Dia
Dalam perumpamaan tersebut mempelai pria melambangkan Tuhan Yesus yang akan datang kembali sedangkan sepuluh gadis itu melambangkan orang percaya yang menantikan kedatangan-Nya.
Tuhan Yesus adalah Tuhan yang penuh kasih dan sudah membuktikan kasih-Nya itu lewat kerelaan-Nya untuk menebus dosa kita lewat kematian-Nya di kayu salib. Ketika kita percaya kepada-Nya kita akan diselamatkan. Namun kita juga harus menyadari, bahwa Ia juga Tuhan yang Mahakuasa, Pencipta seluruh alam semesta yang memiliki otoritas yang tertinggi. Tuhan layak untuk dihormati dan apa yang Dia perintahkan layak untuk ditaati. Hal ini kita perlihatkan melalui sikap kita kepada Dia. Jika kita memang mengatakan bahwa kita menghormati dan taat kepada Dia maka kita tidak akan menganggap enteng dan meremehkan Firman-Nya.
Dengan mempersiapkan pelita dan juga minyak sebagai cadangan, gadis-gadis yang bijaksana memperlihatkan bahwa mereka menghormati mempelai pria yang akan datang. Hal yang sama berlaku bagi kita orang percaya. Jika kita sungguh-sungguh mengerti siapakah Tuhan sebenar-Nya, maka kita akan dengan sungguh-sungguh menghormati Dia dengan cara sungguh-sungguh memperhatikan Firman-Nya.
Yesus mengatakan bahwa Dia pasti akan datang kembali dan tidak seorangpun mengetahui dengan pasti kapan Ia akan datang. Bagaimanakah sikap kita dalam menanggapi hal tersebut? Apakah kita menanggapi dengan cara sungguh-sungguh mempersiapkan hidup kita? Atau secara tidak sadar kita sudah meremehkan Dia dengan tidak menganggap serius perkataan-Nya.
Hal ini dapat terjadi pada saat kita bersikap pesimis terhadap janji kedatangan-Nya. Rasul Petrus memperingatkan kita ketika ia menulis: “Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.” 2 Petrus 2:3-4
Jangan sampai kita lupa bahwa Tuhan Yesus memiliki otoritas untuk menutup pintu sehingga walaupun orang berusaha sekuat apapun, tidak ada sesuatupun yang dapat dilakukan untuk membuka pintu tersebut. Semua sudah terlambat. Hal ini terjadi karena seperti lima gadis bodoh tersebut, mereka meremehkan Sang Mempelai Pria, Tuhan Yesus Kristus.
(Bersambung…)
No responses yet