Rabu, 11 Mei 2022
GADIS YANG BIJAKSANA & GADIS YANG BODOH (11)
Ayat Bacaan Hari ini: Matius 25:1-13
Ayat Hafalan: Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Matius 25:11
Di dalam injil Matius 25:1-13 kita dapat membaca tentang Tuhan Yesus memberikan sebuah perumpamaan mengenai apa yang akan terjadi ketika Yesus datang kembali. Yesus menggunakan sebuah ilustrasi dari tradisi perkawinan orang Yahudi. Pada masa itu, ada tiga tahap dalam proses perkawinan dalam tradisi orang Yahudi.
Perjodohan, yaitu perjanjian ikatan resmi yang dilakukan oleh ayah dari pihak pria dan wanita
Pertunangan, yaitu upacara di mana diadakan ikatan janji dari kedua belah pihak
Perkawinan, di mana kira-kira satu tahun kemudian saat mempelai pria datang kepada mempelai pria untuk melakukan pesta perjamuan kawin.
Dalam perumpamaan ini, dua tahap pertama sudah dilakukan, dan waktunya sudah hampir tiba untuk melakukan tahap terakhir. Namun seringkali saat yang pasti kapan mempelai pria datang tidak diketahui sebelumnya. Ia bisa datang kapan saja. Hal inilah yang kemudian menjadi fokus dalam perumpamaan tersebut. Tuhan Yesus menyebutkan adanya sepuluh gadis yang diberikan tugas untuk menyambut mempelai pria ketika ia datang untuk hadir dan bertemu dengan mempelai wanita dalam pesta perjamuan kawin. Sepuluh gadis ini kemungkinan besar berkaitan erat dengan sepuluh pelita yang dinyalakan dalam tradisi prosesi perkawinan orang Yahudi.
Lima diantara gadis tersebut mempersiapkan tugas mereka dengan sungguh-sungguh. Mereka membawa pelita dan juga minyak dalam buli-buli sebagai cadangan. Walaupun masa-masa untuk melakukan perjamuan kawin sudah tiba, tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan tepatnya mempelai pria akan datang. Bisa saja mempelai pria datang tengah malam sehingga mereka memerlukan cahaya untuk menerangi jalan mereka. Tuhan Yesus menyebut gadis-gadis yang mempersiapkan tugas mereka dengan sungguh-sungguh sebagai gadis-gadis yang bijaksana.
Namun lima gadis yang lainnya tidak mempersiapkan tugas mereka dengan sungguh-sungguh, mereka menganggap enteng tugas tersebut. Mereka tidak mempersiapkan apa yang mungkin mereka butuhkan untuk melakukan tugas tersebut. Dan tiba-tiba ada suara-suara yang mengumandangkan bahwa mempelai pria dalam perjalanan menuju rumah mempelai wanita. Pada saat itulah kelima gadis yang oleh Yesus disebut gadis-gadis yang bodoh, sadar bahwa pelita mereka hampir padam dan mereka tidak memiliki cadangan minyak. Barulah mereka berusaha untuk mendapatkan minyak. Tetapi sudah terlambat.
Ketika mereka sedang pergi untuk membeli minyak, mempelai pria tiba di rumah mempelai wanita. Mereka yang sudah siap, yaitu gadis-gadis bijaksana, ikut masuk ke dalam rumah untuk mengikuti perjamuan kawin. Dan pintu rumah pun ditutup. Setelah itu barulah kelima gadis lainnya tiba dan berusaha untuk masuk. Tetapi pintu sudah ditutup. Mereka berseru-seru “Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!” Tetapi tuan itu menjawab: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu”. Yesus menutup perumpamaan tersebut dengan sebuah peringatan: “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” Matius 25:11-13 Jika kita teliti perumpamaan tersebut, berjaga-jaga yang dimaksud dalam perumpamaan ini bukan berarti gadis-gadis tersebut harus terus menerus terbangun dan tidak boleh tertidur. Dalam kisah tersebut kesepuluh gadis tersebut semuanya tertidur ketika mereka menunggu mempelai pria datang. (Bersambung…)
No responses yet