Minggu, 01 Mei 2022
GADIS YANG BIJAKSANA & GADIS YANG BODOH (1)
Ayat Bacaan Hari ini: Matius 25:1-13
Ayat Hafalan: “Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.” Matius 25:1
Jemaat Imamat Rajani, selamat datang di bulan Mei 2022. Tidak terasa kita sudah memasuki bulan ke 5 di tahun 2022 ini, kalau kita masih bisa menikmati hidup sampai hari ini, semua karena kebaikan dan anugrah Tuhan Yesus dalam kehidupan kita. Karena itu mari kita membalas kebaikan Tuhan dengan hidup sungguh-sungguh mencintai Tuhan dan melakukan semua FirmanNya. Di bulan Mei ini, Firman Tuhan menuntun kita untuk belajar mengenai salah satu perumpamaan di dalam Alkitab tentang 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh. Mari bersama kita membuka hati agar Firman Tuhan yang ditabur didalam renungan-renungan sepanjang bulan Mei ini tidak kembali dengan sia-sia, tetapi akan bertumbuh dan menjadikan setiap kita umat yang berkemenangan.
Dalam perumpamaan ini, Yesus mengingatkan kita. Penting sekali untuk menjalankan hidup kita di masa sekarang sedemikian rupa sehingga kita hidup dengan kekekalan di dalam pikiran kita. Lima gadis yang bodoh itu tidak hidup dengan memikirkan tentang kekekalan. Mereka telah menjadi orang Kristen yang berkecukupan untuk melewati hidup di dalam dunia ini. Namun cukup itu sendiri sesungguhnya tidaklah cukup. Kita harus hidup – baik di dalam pekerjaan atau studi kita – dengan tujuan memperoleh kekekalan dalam pikiran kita.
Kita tidak boleh berkata bahwa selama kita adalah orang Kristen itu sudah cukup. Dan sudah selesai urusan kita. Menurut ajaran Alkitab, pembenaran (justification) tidak bisa dipisahkan dari pengudusan (sanctification) dalam kehidupan kita seharian. Dalam pengertian teologisnya, keselamatan tidak dapat dipisahkan dari cara kita berpikir, cara kita menjalankan hidup, dan siapa diri kita. Sangat sulit untuk membedakan di antara ke-10 gadis tersebut. Semuanya memiliki pelita dan kelihatannya hampir tidak ada perbedaannya. Mereka juga semuanya masih perawan suci. Saat yang menentukan adalah saat Yesus duduk di kursi penghakiman-Nya. Pada saat itu, suara penghulu akan terdengar, kelima gadis tersebut juga akan bangun. Seperti Paulus katakan, kita semua – termasuk dirinya sendiri – akan berdiri menghadapi kursi penghakiman. Pada waktu tersebut, para gadis yang bodoh tidak kuat untuk menghadapi Penghakiman. Saat itulah iman mereka terbukti tidak cukup. Minyak mereka telah habis pada saat-saat yang genting dan mereka tidak dapat mempertahankannya karena mereka tidak memiliki persediaan minyak yang cukup.
Apakah kita sungguh-sungguh telah hidup dengan mempertimbangkan kekekalan? Inilah sebuah ujian buat kita, apakah kita telah memiliki iman dan percaya bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup. Apapun yang kita katakan, cara hidup kita akan menunjukkan apakah kita hidup seperti orang yang percaya kepada Allah kita yang kekal yaitu Allah yang hidup yang telah memberikan kita masa depan yang sedang kita persiapkan dari sekarang. Dan akhirnya kita akan mengkreditkan – harta milik dan jerih payah kita – ke dunia yang baru – hanya melalui karunia dari Allah, kita dapat memperoleh minyak yang lebih dari yang kita butuhkan. Happy Sunday…
No responses yet