Rabu, 10 Agustus 2022
FREEDOM IS POWER (10)
Ayat Bacaan Hari ini: Kisah Para Rasul 15:1-21
Ayat Hafalan: Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” Kisah Para Rasul 15:11
Melalui kematian dan kebangkitan Kristus, kita telah menerima kemerdekaan yang sejati. Tidak lagi berada di bawah kuasa dosa (Yohanes 8:34-36) dan kita juga telah dimerdekakan dari kungkungan hukum Taurat (Kis. 15:1-11). Untuk menerima kemerdekaan itu, Tuhan Yesus telah membayarnya dengan harga yang mahal, yaitu nyawaNya.
Paulus dalam suratnya mengingatkan bahwa kemerdekaan itu jangan disalahgunakan, menjadi kemerdekaan untuk saling membinasakan, tetapi biarlah kemerdekaan itu berbuah kasih yang murni yang berasal dari iman.
Mewujudnyatakan iman dalam konteks sehari-hari, iman itu tidak kaku namun benar-benar dinamis. Sebab bagi kita Roh Allah telah dicurahkan untuk bekerja dan berkarya dalam hidup kita (2 Kor. 3:17). Penyataan sikap dan perbuatan kita bukan mengacu dan berpedoman pada aturan-aturan tertulis yang kaku, tetapi hubungan yang intim dengan Tuhan.
Sebagaimana yang Tuhan Yesus katakan “Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yohanes 15:5). Hubungan yang intim dan ‘tak terpisahkan seperti pohon dan rantingnya, inilah yang menggerakkan kita untuk menghasilkan buah.
Secara sederhana dapat kita contohkan, ada atau tidak ada tulisan larangan membuang sampah, kita pasti tidak akan membuang sampah sembarangan. Perilaku kita tidak membuang sampah sembarangan bukan karena aturan yang melarang tetapi karena kita tahu bahwa membuang sampah sembarangan bukanlah perilaku yang baik. Itulah sikap dan perilaku orang yang merdeka.
Hubungan yang intim dengan Tuhan akan menggerakkan kita melakukan firmanNya dalam hidup kita. Hubungan kita dengan Tuhan bukanlah hubungan yang kaku, tetapi kita berjalan dan bekerja bersama dengan Tuhan. Hubungan yang intim dengan Tuhan akan membuahkan kasih yang tulus murni kepada Tuhan dan sesama.
Biarlah hidup kita boleh mengalami kemerdekaan yang sejati. Biarlah kita menyadari betapa berharganya apa yang sudah Tuhan kerjakan bagi kita, sehingga kita boleh sungguh-sungguh beriman kepada Kristus. Kita diingatkan bahwa tubuh-Nya yang diserahkan bagi kita, untuk menjadikan kita umat yang baru. Darah-Nya yang menyatakan perjanjian baru antara Dia dengan umat-Nya. Biarlah kita boleh diingatkan pengorbanan Kristus yang besar supaya kita bisa sungguh-sungguh merdeka.
Janganlah kita menjadi orang bodoh yang mengejar kekayaan, yang mengejar seks bebas, yang mengejar ketenaran dan kemewahan, yang ujungnya membawa maut, seperti orang yang terjun dengan parasut yang rusak, yang sebentar lagi akan menghujam bumi. Biarlah kita sebagai anak-anak Tuhan memfokuskan akan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Sekali lagi menempatkan Kristus sebagai raja di dalam hidup kita, dan ketika kita menempatkan raja di dalam hati kita, maka kita menjadi benar-benar merdeka.
No responses yet