Sabtu, 15 Februari 2020

DOA NAFAS ORANG PERCAYA

Ayat Bacaan Hari ini: Yesaya 56:1-12

Ayat Hafalan: “sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.” Yesaya 56:7b

Setiap orang yang sudah menikmati makanan rohani, yaitu firman Tuhan, sudah seharusnya mengalami pertumbuhan rohani yang baik dan semakin dewasa di dalam Tuhan. Tanpa adanya pertumbuhan secara rohani perjalanan kekristenan kita bisa disebut jalan di tempat atau stagnan, ibarat tanaman, kita akan disebut bonsai alias kerdil. Apalah artinya mengikut Tuhan selama bertahun-tahun jika kita tetap saja kerdil? Karena itu, selain makanan rohani yang sehat (firman Tuhan), untuk bertumbuh dibutuhkan pula pernafasan yang sehat sebagai pertanda bahwa ada kehidupan di dalamnya. Seseorang dikatakan hidup dan bertubuh sehat jika ia memiliki sistem pernafasan yang baik, lancar, normal, tidak tersendat-sendat, apalagi sampai terputus.

Pernafasan yang sehat bagi pertumbuhan rohani adalah doa. Itulah sebabnya doa disebut nafas hidup orang percaya. Meski tahu apa itu doa dan pentingnya berdoa tidak sedikit orang Kristen yang salah memahami arti doa. Ada yang berpikiran bahwa doa itu tidak jauh berbeda dengan sebuah mantera, kalau diucapkan dan dihafalkan pada saat diperlukan atau dalam situasi genting akan menjadi manjur atau mujarab; karenanya mereka berdoa hanya seperlunya saja, saat butuh atau dalam masalah. Tetapi kalau tidak punya masalah mereka menjadi malas dan tidak mau lagi berdoa.

Doa yang dimaksudkan bukan sekedar doa bangun tidur, hendak makan atau sebelum beranjak tidur, melainkan doa sebagai wujud persekutuan kita dengan Tuhan. Sesungguhnya berdoa adalah berkat dan juga hak istimewa orang percaya, karena kita telah dibenarkan melalui darah Kristus yang tercurah di Kalvari. “Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.” (Ibrani 3:12).  Karena itu “…marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” (Ibrani 4:16). Melalui doa kita dapat bertemu Tuhan secara pribadi, berkomunikasi dua arah, bergaul karib denganNya.

Kesimpulan: Jika jarang berdoa sama artinya nafas kita sedang tersendat-sendat;  berhati-hatilah, karena kita sedang berada di ambang kematian rohani.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *