Senin, 02 Maret 2020
CITRA DIRI POSITIF
Ayat Bacaan Hari ini: Yesaya 43:1-7
Ayat Hafalan: “…Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.”
Yesaya 43:1
Citra diri (self-image) adalah sebuah keadaan dalam pikiran kita, cara kita berpikir dan merasa tentang diri kita. Ketika seseorang memiliki citra diri positif dampaknya pun akan positif: rasa percaya diri meningkat, memacu semangat dan memberi energi lebih untuk menjalani hidup sehingga segala potensi yang ada di dalam diri pun dapat di-explore secara maksimal. Bagaimana supaya kita memiliki citra diri positif? Belajarlah menerima diri sendiri apa adanya dengan segala kelemahan, kekuatan, kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Jika menyadari siapa diri kita di hadapan Tuhan seharusnya semua orang percaya memiliki citra diri positif tentang dirinya. Mengapa? “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau,” (Yesaya 43:4).
Apa buktinya kita berharga di mata Tuhan? 1. Tuhan rela mengorbankan nyawa-Nya bagi kita. “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar–tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati–. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:6-8), bahkan “sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.” (Mazmur 103:12). 2. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5b). Walau Tuhan ada di sorga dan tidak berada di tengah-tengah kita tapi ada Roh Kudus yang diutus untuk menjadi Penolong bagi kita, bahkan Ia akan “…menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20b). 3. Tuhan tidak pernah menolak kita. Karena himpitan ekonomi ada orangtua yang rela menjual bayinya, bahkan karena kelahiran si anak tidak dikehendaki ada pula ibu yang tega membuang dan bahkan membunuh bayinya. Daud berkata, “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.” (Mazmur 27:10). Orangtua di dunia ini bisa saja menolak dan meninggalkan kita, tapi Tuhan tidak pernah menolak kita, Ia menerima kita apa adanya.
Kesimpulan: Tidak ada kasih di dunia ini seperti kasih Tuhan Yesus kepada kita!
No responses yet