Senin, 11 Juli 2022

CINTANYA TUHAN (1)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Roma 5:1-11

 

Ayat Hafalan: Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Roma 5:8

 

Jemaat Imra yang terkasih, sadar atau tidak sadar seringkali kita mencintai pasangan kita dengan lencana persyaratan. Kita biasa berkata: “Aku cinta kamu, asalkan pemikiranmu haruslah sependapat denganku”. Atau asal pekerjaan, pendidikan, dan penghasilanmu bagus. Atau asal kamu tidak terlalu gemuk, terlalu kurus. Atau asal kamu ganteng, kamu cantik. Atau asal yang lain sebagainya lagi.

 

Cinta yang selalu memakai embel-embel dengan kata “asalkan” tidak akan pernah memberikan rasa aman kepada pasangan kita. Dan cinta yang tidak menimbulkan rasa aman akibatnya bukan membangun, melainkan justru akan merusak dalam hubungan tersebut.

 

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)

 

Berbeda dengan Kasih Tuhan kepada umat manusia. Cinta Kasih Tuhan kepada kita semua, justru tanpa mengenakan lencana persyaratan apapun. Bapa di Sorga mengirimkan Putra-NYA yang Tunggal Tuhan Yesus Kristus ke dunia dan mati di Kayu Salib untuk menebus dosa-dosa kita, sebagai jalan kita masuk di dalam Kerajaan Sorga. Cinta Kasih seperti inilah yang memberikan ketentraman dan damai sejahtera dalam kehidupan, yang dapat menuntun, membimbing, serta menyalakan Roh kita untuk membalas kasih-NYA. Demikian juga apabila kita mengasihi pasangan kita tanpa syarat apapun, justru pasangan kita dengan sendirinya akan tergerak membalas kasih kita, bahkan lebih lagi.

 

“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” (1 Korintus 13:4-7)

 

Memang, baik pribadi kita sendiri maupun pasangan kita bukanlah manusia sempurna, sehingga terlihat begitu sulit untuk mengasihi pasangan dengan tanpa syarat apapun. Meskipun demikian tidak ada kata terlambat untuk belajar. Kita dapat belajar memulai mengasihi pasangan kita dengan tanpa syarat apapun. Caranya dimulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, dengan bertumbuh menjadi semakin baik di dalam hubungan yang saling membangun dengan pasangan kita. Apabila kedua belah pihak sudah dapat melakukan hal tersebut dengan kerelaan hati, ketulusan hati, dan kesungguhan hati, maka kualitas “KASIH TANPA SYARAT “ itu semakin hari semakin di dekati, serta semakin hari kita akan semakin menjadi segambar dan serupa dengan Kristus. Amin.

 

Selamat berbagi Kasih Tuhan (Kasih Tanpa Syarat) kepada pendamping hidup dan orang-orang yang berada disekeliling kita. Tuhan Yesus mengasihi anda.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *