Selasa, 07 April 2020
CINTA DAN PENGORBANAN
Ayat Bacaan Hari ini: Matius 19:16-26
Ayat Hafalan: Kata Yesus kepadanya, “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Matius 19:21
Salah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar mencintai pasangannya adalah dengan melihat pengorbanannya. Namanya pengorbanan, hal itu tentu bukan sesuatu yang mudah! Pengorbanan mungkin mengusik zona nyaman kehidupan kita. Namun, melalui pengorbanan, ketulusan cinta benar-benar dapat dibuktikan.
Seorang pemuda bertanya kepada Yesus: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” (ay. 16). Ia merasa sudah melakukan semua perintah Allah. Tersirat kesombongan sewaktu ia berkata, “Apa lagi yang masih kurang?” (ay. 18-20). Menariknya, Yesus tahu benar kalau masih ada bagian dalam hidupnya yang belum dipersembahkan kepada Allah! Bagian itu adalah kecintaannya pada harta dan kekayaan. Yesus pun menantang pemuda itu untuk menjual segala miliknya, memberikannya kepada orang miskin, lalu datang mengikuti-Nya. Mendengar perkataan Yesus, ia pun pergi dengan sedihnya. Mengapa? Karena ia tidak siap mengorbankan sesuatu yang erat digenggamnya demi Kerajaan Allah!
Firman Tuhan tersebut menyatakan bahwa perkara kesempurnaan hidup, hal kerajaan sorga, hal pengenalan kepada Kristus, dan hal-hal rohani, bukanlah hal yang mudah dan dapat disepelekan dalam hidup kita. Seseorang dapat menjalani, menemukan dan bahkan memperoleh berkat, apabila kita mau belajar, menundukkan diri dan mau ‘mengecilkan diri kita sendiri” di hadapan Allah.
Yesus mengetahui bagian-bagian dalam kehidupan seseorang yang, jika Allah memintanya, belum siap ia persembahkan kepada-Nya. Seperti pemuda itu, kita mungkin tidak menyadarinya sampai Allah mengungkapkannya. Meniru Daud, kita perlu memohon kepada Tuhan, agar senantiasa menguji dan menyelidiki hati kita Jika kita mencintai Allah, melakukan segala perintah-Nya bukanlah suatu pengorbanan, melainkan kesenangan.
Kesimpulan: Jika Tuhan menguji pengorbanan kita, ujung dari ujian pengorbanan itu pastilah berkat!
No responses yet