Minggu, 16 Agustus 2020
BISNIS YANG DIBERKATI (7)
Ayat Bacaan Hari ini: 1 Tawarikh 29:10-19
Ayat Hafalan: “Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.” 1 Tawarikh 29:12
Kita tahu bahwa Daud adalah seorang raja Israel yang besar dan diberkati Tuhan. Selain memiliki kekayaan yang melimpah, ia juga punya angkatan bersenjata atau prajurit-prajurit yang kuat. Secara duniawi Daud punya alasan untuk membanggakan diri karena dia punya segalanya. Tapi hal itu tidak Daud lakukan, karena ia sadar bahwa semua yang dimiliki adalah datangnya dari Tuhan. Tanpa campur tangan Tuhan, jika Tuhan tidak turut bekerja, Daud bukanla siapa-siapa dan tidak akan sampai sejauh itu.
Berkat yang kita miliki adalah pemberian dari Tuhan. Jadi Tuhan adalah Pemilik, sedangkan kita hanya dipercaya untuk mengelolanya (pengelola). Daud mengakui dengan jujur, “Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.” (1 Tawarikh 29:11). Tuhan sangat membenci kesombongan; Tuhan tidak suka dengan orang yang suka membanggakan diri atau bermegah atas diri sendiri. Betapa pun megah, besar, hebat, kuat, pintar, dan populernya seseorang, bila kesombongan atau kemegahan terhadap diri sendiri mulai merajai hati, Tuhan akan menurunkan dan merendahkannya.
Di akhir zaman ini roh kesombongan melanda manusia secara merajalela. Tapi, tidak banyak orang menyadari hal ini. Ketika karir, studi, bisnis atau pelayanan mulai sukses, dada mulai dibusungkan. Yang awalnya down to earth, setelah memiliki segala-galanya menjadi seperti ‘alien‘. Saat kesombongan mulai merajai hidup seseorang, ia pun menjadi lupa kepada Tuhan, Sang Pemberi. Kita menganggap semua yang telah diraih adalah buah dari jerih payah sendiri. Walaupun raja Daud punya segalanya, dia tetap mengakui bahwa segala sesuatu datangnya dari Tuhan dan milik Tuhan. Oleh sebab itu jangan sekali-kali menyombongkan diri. “Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sanapun Aku akan menurunkan engkau, –demikianlah firman TUHAN.” (Obaja 1:4).
Jangan sekali-kali memegahkan diri, karena semua datangnya dari Tuhan!
No responses yet