Senin, 31 Agustus 2020
BEKERJA DAN BERDOA
Ayat Bacaan Hari ini: 2 Tesalonika 3:1-15
Ayat Hafalan: “Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” 2 Tesalonika 3:10
“Ora et Labora” sebuah kalimat bahasa latin yang pasti sudah tidak asing lagi bagi kita, yang artinya, Berdoa dan Bekerja. Sering kali orang memplesetkan kalimat ini menjadi kalimat yang diambil dari bahasa jawa “Ora ah…Labora” yang artinya “ogah/tidak mau ah bekerja”. Benarkah kekristenan mengajarkan untuk berdoa saja tanpa bekerja jika ingin mendapatkan sesuatu? Atau bekerja saja tanpa berdoa?
Semakin lama, kalimat “Ora et Labora” semakin ditinggalkan orang. Kehidupan yang semakin keras dan semakin sulit seringkali membuat orang susah membagi waktunya dengan baik. Ada yang bekerja banting tulang siang dan malam, sehingga jangankan berdoa, untuk meluangkan waktu bersama keluarga pun sudah sangat sulit dan hampir tidak mungkin. Disisi lain, banyak pula orang Kristen yang menerjemahkan berkat dari Tuhan itu secara sepihak. Mereka kerap mengharapkan berkat turun dicurahkan dari langit lewat serangkaian mujizat-mujizat spektakuler setiap saat, dan tidak melakukan apapun untuk mendapatkan berkat itu, selain berdoa siang dan malam.Tidak menutup kemungkinan bahwa Tuhan bisa menurunkan berkatNya dalam keadaan apapun. Mujizat tentu dapat terjadi kapan saja selama kita tekun dalam doa dan memandang Dia. Itu benar, tetapi haruslah diingat, bahwa Tuhan pun telah memberikan bakat dan talenta yang berbeda-beda kepada setiap manusia. Dan bakat serta talenta itu, tentu saja juga merupakan berkat dari Allah Bapa, sebuah berkat yang harus kita pergunakan agar dapat mendatangkan hasil.
Mengapa perlu ada keseimbangan antar berdoa bekerja dalam mengelola berkat Tuhan dengan baik dan benar? Alasannya adalah sebagai berikut :
1. Bekerja tanpa Berdoa adalah “Kesombongan”.
Lembaga Alkitab memberi judul perikop 2 Tesalonika 3 jelas yaitu “Berdoa dan bekerja” tidak hanya “Bekerja”. Tuhan tidak hanya memerintahkan untuk bekerja namun juga berdoa (Yeremia 29:7), demikian pula dalam mengelola berkat Tuhan, kita diperitahkan untuk “mengusahakan” dan “mendoakan” pekerjaan kita agar selalu mendatangkan kesejahteraan bagi kita. Tanpa berdoa, manusia akan merasa bahwa segala kesuksesannya berasal dari jerih lelahnya sendiri, dan bukan dari Tuhan, akibatnya ia akan merasa sombong
2. Berdoa tanpa Bekerja adalah “Pemalas”.
2 Tesalonika 3:10 ”jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” Doa harus diiringi dengan bekerja. Kata “et” dalam bahasa latin bisa juga berarti ” di dalam” maka ora et labora bisa juga diartikan “berdoa di dalam bekerja.” Yang artinya adalah kita bekerja sama seperti ketika kita berdoa yaitu terus-menerus melibatkan Tuhan. Kuasa doa memang besar kuasanya. Tuhan tidak menginginkan anak-anakNya menjadi orang-orang yang malas dan manja (Amsal 13:4), hanya terus meminta tanpa mau melakukan apa-apa. Lihatlah bagaimana kerasnya Tuhan menegur orang yang malas dalam “perumpamaan tentang talenta” (Matius 25:30). Perlu bagi kita untuk melatih dan mendisplinkan diri agar bisa menyeimbangkan antara doa dan bekerja.
Biar renungan hari ini menutup pengajaran kita semua di bulan Agustus ini. Jemaat Imamat Rajani yang dikasi Tuhan, “Doakan apa yang kita kerjakan dan Kerjakan apa yang kita doakan” maka Tangan Tuhan yang ajaib akan menyertai setiap bisnis dan usaha kita semua.
Tuhan Yesus memberkati.
No responses yet