Sabtu, 21 Maret 2020
APA YANG ADA PADAMU
Ayat Bacaan Hari ini: Wahyu 2:18-29
Ayat Hafalan: “Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.” Wahyu 2:25
Pada dasarnya manusia mudah sekali mengeluh, kurang bersyukur dan kurang menghargai apa yang ada padanya. Kita selalu melihat kekurangan diri sendiri dan melihat kelebihan orang lain. Kita tidak bisa menerima diri apa adanya. Dengan nada menggerutu kita sering berkata, “Mengapa dia memiliki banyak talenta, sedangkan aku tidak? Mengapa mereka bisa seperti itu? Tak mungkin Tuhan memakai hidupku.” Lalu kita pun berlaku seperti hamba yang menerima satu talenta: “…pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.” (Matius 25:18).
Perhatikan apa yang Tuhan katakan: “…engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau,” (Yesaya 43:4). Tuhan memulai karya-Nya dengan apa yang ada pada kita. Dia tidak menginginkan apa yang tidak kita miliki, Ia menerima kita apa adanya. Berbeda dengan Iblis, jika ingin menolong manusia, ia meminta banyak syarat dan nyawa menjadi taruhannya. Selalu ada maksud tersembunyi di balik pemberian Iblis, “…sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” (Yohanes 8:44); Ia adalah pembunuh dan pembinasa manusia. Ketika hendak diutus Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, Musa merasa diri tidak mampu: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” (Keluaran 3:11). Berbagai alasan Musa kemukakan untuk menghindarkan diri dari panggilan Tuhan. Kemudian berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “‘Apakah yang di tanganmu itu?’ Jawab Musa: ‘Tongkat.‘” (Keluaran 4:2). Akhirnya hanya dengan tongkat gembala Musa yang sederhana, Tuhan sanggup melakukan perkara-perkara dahsyat dan membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir. Pula Elisa bertanya kepada janda nabi yang terlilit hutang: “Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.” (2 Raja-Raja 4:2). Perempuan itu hanya punya sebuah buli-buli berisi minyak. Dengan minyak yang sedikit itu Tuhan sanggup melakukan mujizat, sehingga semua hutangnya dapat terlunasi.
Syukurilah dan hargailah apa yang ada pada diri kita! Tak perlu kita merasa minder atau memaksakan diri ingin menjadi seperti orang lain.
Kesimpulan: Apa yang Tuhan taruh dan percayakan dalam hidup kita biarlah kita lakukan dengan setia; kalau tangan Tuhan turut bekerja hasilnya pun pasti luar biasa!
No responses yet