Selasa, 14 Juni 2022
ANUGRAH TUHAN ATAS KELUARGA KRISTEN (2)
Ayat Bacaan Hari ini: Mazmur 128:1-6
Ayat Hafalan: …Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Mazmur 128:1
Semua orang berharap memiliki keluarga yang bahagia. Namun untuk mewujudkan hal tersebut, ada beberapa hal utama yang harus diperhatikan, yaitu kekuatan pondasi keluarga. Sebab pondasi menentukan seberapa kokoh suatu bangunan menghadapi goncangan dan badai.
Pondasi yang kuat bagi kehidupan rumah tangga atau keluarga adalah takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan berarti hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Bila kita sudah membangun pondasi yang kuat, dengan hati yang takut akan Tuhan, maka berkat akan dicurahkan dalam kehidupan keluarga.
“…engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!” (ayat 2).
Kalimat hasil jerih payah tanganmu bicara mengenai pekerjaan, usaha, bisnis, dan segala yang kita kerjakan. Termasuk pelayanan yang akan dijadikan Tuhan berhasil serta beruntung. Takut akan Tuhan berbicara mengenai ketaatan, di mana setiap ketaatan selalu mendatangkan upah atau berkat dari Tuhan.
Berkat inilah yang akan dinikmati setiap anggota keluarga bahkan sampai keturunan selanjutnya. Adalah sia-sia bila kita membangun rumah tangga jika tidak melibatkan Tuhan dan memiliki hati yang takut akan Dia.
“Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.” (Mazmur 127:2).
“Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.” (Hagai 1:9).
Maka dari itu jangan karena terlalu sibuk mengejar materi duniawi sehingga kita mengesampingkan perkara rohani, lupa membangun mezbah doa, dan lupa mengembalikan persepuluhan yang pada akhirnya menghalangi berkat kita sendiri.
Intinya, kunci kebahagiaan keluarga tidak diperoleh dari apa yang ada di dunia ini, melainkan hanya bisa diperoleh ketika kita memiliki hati yang takut akan Tuhan.
No responses yet