Selasa, 17 Mei 2022
ANAK TUHAN YANG BIJAKSANA (3)
Ayat Bacaan Hari ini: Efesus 5:1-21
Ayat Hafalan: Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, Efesus 5:15
Menurut kamus bahasa Indonesia kata arif berarti bijaksana, cerdik dan pandai, atau berilmu. Kata bijaksana sendiri berarti selalu menggunakan akal budi (pengalaman dan pengetahuan), arif atau tajam pikiran. Dengan demikian kata arif bijaksana agaknya menggabungkan pengetahuan (knowledge) dan kebijaksanaan (wisdom). Memang kedua hal ini adalah penting untuk dimiliki dalam hidup ini. Banyak orang yang berpengetahuan (knowledgeable) tetapi kurang bijak, dan banyak orang yang bijaksana (wise) tetapi tidak berilmu. Dengan demikian, arif bijaksana adalah sebuah kemampuan yang penting bagi manusia untuk hidup di dunia yang penuh dengan tantangan.
Bagaimana caranya untuk menjadi orang yang arif bijaksana? Alkitab menyatakan bahwa takut akan Tuhan adalah sumber kebijaksanaan (Mazmur 111:10), karena mereka yang menghormati Tuhan akan mempunyai akal budi yang baik. Mereka akan dapat belajar dari pengalaman dan sadar bahwa hidup mereka adalah milik Tuhan dan harus dipelihara dengan baik. Dengan demikian, orang yang bijaksana akan mengerti bahwa dalam hidup ini mereka harus berusaha dan belajar untuk mengerti apa yang dikehendaki Tuhan dan menjauhi apa yang jahat. “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” Efesus 5: 16
Begitu banyak orang Kristen yang merasa bahwa apa yang diperlukan dalam hidup ini hanyalah iman. Dengan iman mereka mau menyerahkan hidup dan masa depan mereka kepada Tuhan. Itu adalah maksud yang baik, sekalipun mungkin sering disalahartikan. Karena kepercayaan bahwa Tuhan memelihara hidup umatNya dan menentukan segala apa yang terjadi di dunia, banyak orang Kristen yang kemudian menjadi orang yang tidak arif bijaksana. Mereka mungkin bermaksud untuk menjadi pengikut Kristus yang setia, tetapi mereka tidak sadar bahwa dalam hidup di dunia, mereka tetap harus aktif untuk mengisi hidup mereka dengan apa yang baik dan berguna.
Ayat-ayat diatas menulis bahwa sebagai orang percaya kita harus memperhatikan dengan saksama cara hidup kita. Kita harus berhati-hati agar kita tidak hidup seperti orang yang bodoh, tetapi seperti orang arif, yang bisa mempergunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. Iblis dan pengaruhnya di dunia selalu berusaha menarik kita untuk menjauhi Tuhan, dengan menawarkan segala sesuatu yang nampaknya gemerlapan, nyaman atau nikmat. Jika kita tidak awas, perlahan-lahan hidup kita akan menjauhi Tuhan karena apa yang jahat menguasai hidup kita; seperti kepentingan pribadi, hawa nafsu, dan kesombongan. Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa jika kita selalu mengejar apa yang nampaknya nyaman dan nikmat, kita akan hidup dalam kekecewaan jika kita tidak mendapatkannya.
Biar firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa hidup kita hendaknya disesuaikan dengan kehendak Tuhan. Tuhan menghendaki agar kita mendapat kepenuhan Roh Kudus, jika kita membiarkan Ia bekerja pada setiap waktu, membimbing dan mendidik kita dalam menjalani hidup kita. Dengan demikian, kita akan bertumbuh menjadi orang Kristen yang arif bijaksana, yang mampu menghadapi segala tantangan dan masalah dalam hidup kita. Jika hidup kita dipenuhi Roh, kita akan bisa selalu hidup didalam terang Kristus dan bisa mengucap syukur kepada Tuhan dalam semua keadaan. Tuhan sudah memanggil kita untuk hidup sebagai anak-anak terang, tetapi keputusan ada ditangan kita untuk mau menuruti firmanNya.
No responses yet