Senin, 29 Agustus 2022
BANGKIT, JADILAH PEMENANG (1)
Ayat Bacaan Hari ini: 2 Samuel 23:8-17
Ayat Hafalan: “…Isybaal, orang Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan delapan ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran.” 2 Samuel 23:8
Sebagai anak-anak Tuhan, Ia mau supaya kita memiliki karakter yang tidak mudah menyerah, dan semakin dibentuk agar serupa seperti Dia. Karenanya, kita haruslah mengembangkan karakter seorang pemenang. Jemaat Imra, kita akan belajar dari kehidupan tiga pahlawan Daud, yakni Isybaal, Eleazar, serta Sama. Bagaimana keteladanan mereka sebagai prajurit-prajurit Kristus dan memiliki karakter pemenang. Hari ini kita mulai dengan Isybaal
- ISYBAAL
Dia adalah orang yang mengalahkan 800 orang musuh dengan tombaknya dalam satu kali pertempuran. Bayangkan, 800 banding 1, dan ia mengalahkan mereka semuanya. Suatu tafsiran bahkan menuturkan, Isybaal menanti musuh, yaitu orang-orang Filistin yang datang menyerang, melalui sebuah lorong atau celah sempit di antara dua gunung, sehingga musuh harus maju satu per satu, dan Isybaal secara gigih mempertahankan diri serta mengalahkan musuh-musuhnya.
Isybaal adalah orang yang ulet, gigih, sikap pantang menyerah menghadapi lawan ataupun kesulitan yang datang silih berganti. Prinsip hidupnya, “maju tak gentar, gentar tak maju”. Dengan kata lain, bila terus-menerus hidup dalam ketakutan, maka takkan pernah mengalami kemajuan, namun dengan keberanian serta kegigihan, akan terus maju serta memperoleh kemenangan.
Dari kisah Isybaal, kita belajar bahwa masalah apa pun yang datang bertubi-tubi, hadapi dan kalahkanlah satu per satu. Pergumulan apa saja yang kita alami, yakinlah Tuhan menyertai dan akan kita lalui bersama Dia. Tuhan yang telah memberi kita kemenangan di waktu yang lampau, juga akan menyediakan kemenangan demi kemenangan berikutnya. Ia beserta kita di tengah segala tantangan yang ada. Jangan berjiwa lembek atau mudah menyerah dan patah semangat, melainkan tetaplah bersikap kuat serta teguh. Tough times never last, but tough people do (Masa sukar takkan selamanya, tetapi orang-orang yang tetap percaya, tekun serta setia akan senantiasa bertahan hingga akhirnya).
Tuhan menghargai kegigihan, keuletan serta sikap pantang menyerah kita. Karena itu, jangan mudah putus asa, melainkan miliki daya juang tinggi dan resilience (kemampuan menyesuaikan diri terhadap tekanan yang datang dan mengubah tekanan menjadi kemenangan). Walau terjepit tetap melejit, walau ditebang tetap berkembang, walau dihambat tetap merambat. Kesuksesan pasti diraih orang-orang yang masih bertahan ketika yang lain menyerah ataupun berkata tidak mampu dan tak tahan. Tetapi, orang-orang yang mengandalkan-Nya akan berkata, “Aku masih bisa mengatasi dan menghadapinya bersama dengan Tuhan!”
Di hari-hari pandemi yang sedang berlangsung, Tuhan pun sedang berkata kepada kita, “Teguhkanlah hatimu, kuatkan imanmu, jangan gentar, Aku menyertai engkau di manapun engkau berada. Dalam kondisi apa pun yang sedang engkau alami, Aku tetap beserta dengan engkau.”
Isybaal adalah pribadi yang tangguh. Masalah datang bergantian, namun ia mau mengatasinya karena memiliki jiwa yang kuat. Ketahuilah, beda antara jiwa yang lemah dan jiwa yang kuat adalah keuletan, ketekunan, kegigihan. Sadarilah, Tuhan bukan serta-merta akan membuat hidup kita serba mudah, melainkan Ia rindu membentuk kita menjadi orang-orang yang berjiwa besar, generasi unggul dan mengandalkan Dia. Karena itu, janganlah semata-mata meminta hidup yang serba mudah, melainkan haraplah akan kekuatan serta empati untuk menolong orang lain. Sebab, mujizat-mujizat yang tercatat dalam Alkitab bukan di kala suasana serba mudah, melainkan ketika umat-Nya mengalami tantangan besar dan mau mengatasinya bersama Tuhan.
Percayalah, di tengah situasi sulit, mujizat dapat terjadi dalam hidup kita, sebab tak ada yang mustahil bagi Dia!!!
No responses yet