Minggu, 20 Desember 2020

MUJIZAT DIBALIK PUJIAN & PENYEMBAHAN (7)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Yosua 6:1-27

 

Ayat Hafalan: “Janganlah bersorak dan janganlah perdengarkan suaramu, sepatah katapun janganlah keluar dari mulutmu sampai pada hari aku mengatakan kepadamu: Bersoraklah!” (Yosua 6:10).

 

(Sambungan…)

 

Pelajaran kedua adalah,

Mengalahkan Persungutan. Salah satu pelajaran yang sederhana adalah mengalahkan persungutan. Terlalu mudah bagi Tuhan untuk dapat langsung memberikan Yerikho kepada Israel, tetapi Tuhan lebih memilih untuk mendidik Israel. Mereka harus tertib, tidak berbicara satu kata pun. Selama mengelilingi kota Yerikho, mungkin musuh mengolok-olok atau mencemooh mereka, menganggap hal itu perbuatan bodoh, tetapi orang Israel harus ingat  akan perintah Tuhan agar menjaga sikap dan mulut mereka. Selain itu pernahkah Saudara membayangkan betapa betenya (bosan) ketika mereka disuruh mengelilingi tembok itu dengan cara yang sama dan jarak yang sama setiap hari selama 6 hari. Bahkan dikatakan hari ke 7 disuruh berkeliling 7 kali. Berarti hari sekalipun hari Sabat , yang adalah hari istirahat, tetap mengelilingi kota tersebut. Akitifitas seperti itu sepertinya pekerjaan yang tak berarti. Mereka hanya diminta berkeliling tanpa melakukan apapun. Rupanya mereka bukan hanya dibentuk untuk bersabar. Sabar mengerjakan walau sepertinya tak ada peluang. Tetapi yang terutama mereka harus meruntuhkan “sungut-sungut” atau “manja” mereka, karena di padang gurun mereka selalu bersungut-sungut.

 

Pelajaran ketiga penting,

Karena biasanya orang akan bersorak sorai ketika kemenangan telah diraih. Melalui peristiwa runtuhnya Yerikho kita diajarkan untuk bersorak sebelum menang! Coba diteliti, ketika bunyi sangkakala ditiup panjang, maka mereka harus bersorak sorai, padahal saat itu tembok Yerikho masih tetap berdiri tegak. TUHAN mengajarkan kepada kita untuk mengucap syukur terlebih dahulu kepada ALLAH sekalipun persoalan yang sedang kita hadapi belum terselesaikan. Inilah prinsip yang harus ada di dalam kehidupan orang Kristen. Jika kita baru dapat bersyukur setelah memperoleh kemenangan, apa bedanya dengan orang yang tidak mengenal TUHAN? Jadi metode peperangan yang digunakan oleh TUHAN sangat berbeda dengan apa yang digunakan oleh orang dunia.

 

Pelajaran keempat adalah,

Tuhan mau melatih kita. Setelah tembok Yerikho runtuh, tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh orang Israel adalah mereka maju dan merebut kota yang telah diruntuhkan itu. Jadi Tuhan tidak mengambil alih peperangan yang sedang kita hadapi, tetapi Ia mengajari kita untuk berperang dan setelah itu kita sendiri harus mau maju menghadapi dan memerangi musuh yang ada di hadapan kita. Melihat metode Tuhan ini, kita ambil suatu kesimpulan bahwa bukan kerja keras yang diposisikan di depan, melainkan ketaatan kepada Allah. Setelah tembok diruntuhkan, barulah kita bekerja keras untuk meraih kemenangan yang telah diberikan Tuhan bagi kita.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *