Jumat, 24 Januari 2020

MOTIVASI DI BALIK PERBUATAN BAIK

Ayat Bacaan Hari ini: Kisah Para Rasul 9:32-43

 

Ayat Hafalan: “…Tabita – dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.” Kisah Para Rasul 9:36

 

Di setiap menjelang pemilihan pemimpin suatu daerah, para kandidat calon pemimpin pasti melakukan orasi menyampaikan program kerjanya secara panjang lebar di hadapan publik. Tak lupa mereka mengobral janji-janji manisnya. Tidak sedikit dari mereka yang sebelumnya tidak ada sepak terjangnya, tidak dikenal oleh masyarakat bisa secara tiba-tiba muncul di depan umum dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang selama ini tidak pernah dilakukan. Ada yang ‘blusukan’ ke kawasan-kawasan kumuh atau ke pasar-pasar tradisional, mendatangi  daerah-daerah yang terkena bencana dan membantu para korban yang berada di pengungsian. Mereka melakukan semua itu dengan tujuan semakin dikenal oleh masyarakat luas dan beroleh simpati.

 

Tragisnya begitu seseorang terpilih menjadi pemimpin, tidak sedikit dari mereka yang lupa dengan janji-janjinya. ‘Blusukan’ atau berbuat baik kepada masyarakat ‘kecil’ tidak ada lagi masuk dalam agenda kerjanya. Di sini jelas sekali motivasi di balik perbuatan baik yang dilakukan, ada udang dibalik batu alias motivasi terselubung. Mereka melakukan perbuatan baik itu adalah demi pencitraan diri semata. Alkitab mengajarkan: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:23). Artinya setiap perbuatan yang kita lakukan hendaknya dilakukan dengan segenap hati dan bertujuan semata-mata untuk kemuliaan nama Tuhan, bukan untuk mencari pujian dan hormat dari manusia.

 

Belajarlah dari Tabita (bahasa Yunani: Dorkas), seorang yang dikenal sangat baik hati. Dengan tulus ikhlas Tabita banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah kepada mereka yang kekurangan (ayat nas). Kehidupan Tabita benar-benar menjadi berkat bagi banyak orang. Ketika Tabita jatuh sakit dan akhirnya meninggal, orang-orang merasa sangat kehilangan dan menangisi kepergiannya. Mereka pun memohon dan mendesak Petrus agar berdoa untuk Tabita. Mujizat terjadi, Tuhan mendengarkan seruan doa itu dan memberikan kasih karunia-Nya: Tabita hidup kembali! “Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.”  (Kisah 9:42).

 

Kesimpulan: Milikilah motivasi yang benar ketika berbuat baik, itulah yang menjadi berkat!

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *